Profil Industri Mikro dan Kecil Kabupaten Gresik, 2021

Dampak COVID-19 dirasakan juga oleh industri pengolahan skala mikro dan kecil (IMK). Kondisi ini berbeda dengan saat krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998, dimana IMK saat itu mampu bertahan dan bahkan menjadi salah satu pelaku ekonomi yang menjadi penyelamat perekonomian Indonesia. Meskipun nilai tambah atas produksi yang dihasilkan IMK relatif sangat kecil dibandingkan industri pengolahan skala menengah dan besar, namun kelompok industri ini mampu menyerap pekerja dalam jumlah besar, terutama pekerja perempuan di sektor informal. Karakteristik IMK terkait fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat (Azrin, 2004) menjadikannya sebagai penyangga perekonomian dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Karakteristik ini telah terbukti pada masa beberapa krisis ekonomi lalu dan kali ini diuji kembali pada era pandemi. Efektifitas pelaksanaan program bantuan bagi kinerja industri dimasa pandemi dapat diukur dari analis berbagai aspek dan disajikan dalam bentuk profil. Tujuan penulisan profil IMK 2021 ini untuk memberikan gambaran umum usaha IMK di Jawa Timur Khususnya Kabupaten Gresik selama tahun 2021. Gambaran umum tersebut diantaranya mencakup jumlah usaha, pekerja dan balas jasa pekerja, dan keterangan usaha yang mencakup kendala, pola kemitraan usaha, sumber permodalan dan akses keuangan, penggunaan internet, inovasi, bimbingan, dan pemasaran. Gambaran umum usaha tersebut diharapkan dapat memperkaya informasi terkait industri pengolahan skala mikro dan kecil. Selain itu dapat digunakan sebagai salah satu bahan pengambil kebijakan khususnya disektor industri pengolahan.